Anakku
sehat, anakku kuat, anakku hebat..
Haha,,
ini bukan iklan tagline susu. Ini sugesti aku dan massfajar setiap hari ke mybaby :”)
Diusia kehamilanku sekarang, 23
weeks. Baru 2 minggu kemarin, mybaby ngambek.. yang akhirnya harus bedrest 1
minggu. Dari segala aktifitas kerjaan kantor + kuliah yang padat dan melelahkan
selama ini, kayanya baru kali ini dia ngambek, perut tegang ga reda-reda.
Sebenernya emang kelewatan banget
aku jadi ibu hamil, di trisemester pertama kemarin, disaat butuh asupan gizi
dan istirahat yang cukup, aku malah aktivitas 06.30-22.30 ga pake tidur siang,
ga pake istirahat. mybaby diajakin emaknya meeting di bandung-bogor-jakarta
ujunglah, kuliah malam trus kunjungan tugas akhir ke perusahaan2lah, naik turun
tangga halte transjakartalah, lari-lari ngejar kereta terakhirlah. Dan lah lah
lah lainnya..
Pas masuk trisemester kedua, aku
bahagia banget, karena mybaby ternyata kuat. Dan akuuu,, aduh ampun, nyesel
banget, malah terlena dan tetep ga istirahat. Waktu itu, karena di awal tahun
IP-ku mepet cumlaude, dan dinobatkan peringkat 1 untuk level staf se-eselon I,
jadi ini tuh jadi acuanku di pertengahan tahun ini. jadi meski hampir tiap weekday ngejar kuliah malam, weekend di bogor, bandung meeting sampe jam 10,11,12 malam. Trus perjalanan jakarta-bandung, bandung-jakarta yang macetttt
terus, yaa dijabanin juga. Akhirnya mybaby ngambek deh. (*aduh bahasa
indonesiannya dijabanin apasih).
Dokter kandunganku nyaranin buat
cuti kuliah semester depan.. “kerja aja,, OK. Kuliah aja,, OK. Kerja dan
kuliah,, NO.” dan, setelah konsul dengan massFajar.. dia mendukung untuk cuti.
Karena menurut kami, menuntut ilmu bisa ditunda, tapi kesehatan dan
perkembangan janinku tidak bisa ditunda. Ceilaahh.. :D
Dan, syukur alhamdulillah..
Minggu kemarin, aku dan massFajar
sudah akad rumah. Meski itu artinya punya hutang tahunan di Bank. Sebenernya
kalo ga hutang (KPR), ngumpulin uang sereceh-sereceh sampe kebeli rumah yang
dipengen kayanya ga kekejar deh. Soalnya harga rumah tiap tahunnya naik
gila2an.. aku pernah browsing satu perumahan, harga 2012 itu sekitar 280 juta,
di 2013 itu udah 340 juta, dan 2014 udah 430-450 juta. FYI itu tipe 36/72. Ah, ga masuk akal bangettt
kenaikannya.. padahal aku ga mau tipe rumah segitu O_o.
Jadi, aku cari rumah tanpa ditunda
lagi. Aku cari rumah sekitar bulan april awal, akhir April baru dapet rumah
yang dipengen, masukin berkas KPR ke Bank A, karena kayanya ga sreg karena
syaratnya nambah terus, lalu masukin berkas lagi ke Bank B awal juni. (2-2nya
Bank Syariah, dengan semua kelebihan dan kekurangannya kami memilih Bank
syariah daripada Bank Konvensional). Dan baru pertengahan juli KPR disetujui.
Sebenernya menurut aku, dengan
lokasi, luas tanah, spesifikasi bangunan, dan desain sendiri harga rumah yang
kami inginkan wajar, malah dapat diskon 25 juta, Karena kami kenal developernya.
Kami kemarin DP sebesar 20%, dan sisanya 80% KPR. Selain DP yang disiapkan kami lupa untuk menyisihkan biaya AJB, PPN, Biaya
Notaris, Biaya Adm Bank, Biaya Hold angsuran 1, Biaya Asuransi Jiwa dan asuransi
kerugian.. dan ituuuu sekitar 7% dari Plafond KPR Kami. Pupus sudah harapan,
isi rumah barang2 lucu dan cantik dalam jangka waktu dekat. Tabungan sesak
nafas.
Meski begitu, aku bahagia :D usia
pernikahan 6,5 bulan. Usia kandungan 5,5 bulan. Kami bisa menyambut mybaby, anugrah
keluarga baru kami, di rumah baru. Alhamdulillah.. *peluk suami erat-erat*